Cianjur dikenal dan lekat dengan pameo
ngaos, mamaos dan maenpo.
Ngaos adalah
tradisi mengaji sebagai salah satu pencerminan kegiatan keagamaan.
Mamaos adalah
pencerminan kehidupan budaya daerah dimana seni mamaos Tembang Sunda
Cianjuran berbibit
buit ( berasal )dari tatar Cianjur. Sedangkan maenpo adalah seni
beladiri
tempo dulu asli
Cianjur yang sekarang lebih dikenal dengan seni beladiri Pencak Silat.
Luas wilayah Kabupaten
Cianjur 350.148 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 sebanyak
2.138.465 jiwa.
Lapangan pekerjaan utama
penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar 52,00 %.
Sektor lainnya yang
cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan yaitu
sekitar 23,00 %.
Sektor pertanian
merupakan penyumbang terbesar terhadap PDRB Kabupaten Cianjur yaitu
sekitar 42,80 %
disusul sektor
perdagangan sekitar 24,62%.
Sawah nan subur : Sebagai daerah agraris Kab.Cianjur
Merupakan penghasil padi berkualitas.
Secara administratif
Pemerintah kabupaten Cianjur terbagi dalam 32 Kecamatan, dengan
batas-batas administratif :
- Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta.
- Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia.
- Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.
Secara geografis ,
Kabupaten Cianjur dapat dibedakan dalam tiga wilayah pembangunan
yakni wilayah utara,
tengah dan wilayah selatan.
- Wilayah Utara
Meliputi 16 Kecamatan : Cianjur, Cilaku, Warungkondang,Gekbrong, Cibeber,
Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, Bojongpicung, Mande, Cikalongkulon,
Cugenang , Sukaresmi, Cipanas, Pacet dan Haurwangi.
- Wilayah Tengah
Meliputi 9 Kecamatan : Sukanagara, Takokak, Campaka,
Campaka Mulya, Tanggeung, Pagelaran, Leles, Cijati dan Kadupandak.
- Wilayah Selatan
Meliputi 7 Kecamatan : Cibinong, Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun ,
Naringgul, Cikadu dan Pasirkuda.
Sebagaimana
daerah beriklim tropis, maka di wilayah Cianjur utara tumbuh subur
tanaman sayuran, teh dan tanaman
hias. Di wilayah Cianjur Tengah tumbuh dengan baik
tanaman padi, kelapa dan
buah-buahan. Sedangkan di wilayah Cianjur Selatan tumbuh
tanaman palawija, perkebunan
teh, karet, aren, cokelat, kelapa serta tanaman buah-buahan.
Potensi lain di wilayah
Cianjur Selatan antara lain obyek wisata pantai yang masih alami
dan menantang investasi.
Sebagai daerah
agraris yang pembangunananya bertumpu pada sektor pertanian, kabupaten
Cianjur merupakan salah satu
daerah swa-sembada padi. Produksi padi pertahun sekitar
625.000 ton dan dari
jumlah sebesar itu telah dikurangi kebutuhan konsumsi lokal dan
benih, masih memperoleh surplus
padi sekitar 40 %. Produksi pertanian padi terdapat
hampir di seluruh wilayah Cianjur.
Kecuali di Kecamatan Pacet dan Sukanagara.
Di kedua Kecamatan ini, didominasi oleh tanaman sayuran dan tanaman hias.
Dari wilayah ini pula setiap hari belasan ton sayur mayur dipasok ke Jabotabek.
Panen Raya : Kerja keras yang tak pernah sia - sia.
Pengembangan
usaha perikanan air tawar dan laut di Kabupaten Cianjur cukup potensial.
Baik untuk usaha berskala
kecil maupun besar. Beberapa faktor pendukungnya adalah :
jumlah penduduk yang relatif
besar serta tersedianya lahan budi daya ikan air tawar
dan ikan laut. Usaha
pertambakan ikan dan penagkapan ikan laut memiliki peluang besar
di wilayah Cianjur selatan,
khususnya di sepanjang pantai Cidaun hingga Agrabinta.
Di wilayah ini, mulai
dirintis dan di kembangkan pertambakan budi daya udang.
Sedangkan budi daya ikan tawar
terbuka luas di cianjur utara dan cianjur tengah.
Di wilayah ini terdapat
budi daya ikan hias, pembenihan ikan, mina padi,
kolam air deras dan keramba
serta usaha jaring terapung di danau Cirata,
yang sekaligus merupakan
salah satu obyek wisata yang mulai berkembang.
Petani Bunga : Untuk menggunting dan merangkai setangkai
Bonsai pun diperlukan kelembutan Berkat ketekunan
tercipta Bonsai dengan harga yag relatif mahal.
Hamparan perkebuanan teh di daerah Sukanagara
Sementara itu ,
potensi perkebunan di Kabupaten Cianjur cukup besar dimana
sekitar 19,4 % dari seluruh luas
merupakan areal perkebunan .
Selama in dikelola oleh
Perkebunan Besar Negara (PBN) seluas 10.709 hektar,
Perkebunan Besar Swasta (PBS)
sekitar 20.174 hektar dan Perkebunan Rakyat (PR)
seluas 37.167 hektar.
Peningkatan produksi perkebunan, terutama komoditi teh cukup baik.
Produktivitas teh rakyat
mampu mencapai antara 1.400 - 1.500 kg teh kering per hektar.
Sedangkan yang di kelola oleh
perkebunan besar rata-rata mencapai di atas 2.000 kg per hektar.